Rabu, 28 November 2012

Number 9


Jokes lagi buat anak-anak SMAN 8 Tangerang.

Buat Pendukung Chelsea DI Delta


Ada pantun buat pendukung Chelsea di SMAN 8 Tangerang?

Funny Football


Hahahahaha ini ada Sport Jokes buat para pecinta Big Four di SMAN 8 Tangerang.

Souljah Activity 4


Foto ini setelah pertandingan Liga Pusel di SMAN 8 Tangerang. awalnya gua duduk sama Fikry di tembok sambil bersandar. Eh, lama-lama nimbrung semua dan ngumpul. Akhirnya gua minta Fotoin aja sama Anya. Dan akhirnya.... "Cpreet" jadi deh foto ini.

Interview Task


Ini adalah tugas interview waktu pelajaran Bahasa Inggris di SMAN 8 Tangerang. Ga percuma ngelilingin Mall saat itu. Dan akhirnya gua dapet Guru SPH College. Namanya James dari Canada. Kita ngobrol pake Bahasa Inggris saat itu. Walaupun cara ngomong gua kurang bagus ya  setidaknya lumayan lah buat tugas. Saat itu kita ngobrol yang topiknya Student Dicipline. wah ngobrol banyak deh. hahahaha

X3ME News

Ini pose Sebagian Koboy X3ME yang meniru gaya Serigala Terakhir. Foto ini diambil waktu ada di Koridor SMAN 8 Tangerang. Mukanya masih pada polos dan keras. Liat di tengah, kaya mau nyebrang, namanya Fikry. Ada Ari, Irfan, Adit, dan Wahyu. Mungkin segitu dulu kali ya.... hehehe

Kabar X3ME 4


Waktu itu ada event Kartini Day's di SMAN 8 Tangerang. Event ini ada waktu kelas sepuluh. Kita sebagai laki-laki ikut serta lomba Chef Kartono. Kita masak Nasi Goreng Special X3ME dan Wedang Jahe Susu. Saat di coba juri, mereka sangat senang akan masakan kami. Akhirnya pengumuman setelah upacara kita dapat pemberitahuan juara 2. Kita senang dan bangga akan acara itu. Berharap bisa ada lagi lomba itu tahun depan.

Arsenal View



Hola sobat SMAN 8 Tangerang khususnnya Gunners yang ada di Delta. Arsenal akan datang ke Indonesia tahun 2013 nanti. Mereka akan bawa Full Team loh. Jadi, persiapkan dirimu. It's Tough Being a Gooners.

Kabar X3ME 3


Wah udah Tiga aja nih Kabar X3MEnya. SMAN 8 Tangerang. Ini Squad Pusel waktu kelas sepuluh. Kita saat itu belum punya kostum. Jadi kita pasang warna Merah aja biar kompak. Saat itu kita bisa nembus Perempat Final. Dan X3ME harus ditundukkan oleh kakak Kelas.

Kabar X3ME 2


Balik lagi nih di kabar X3ME. Numpang tag lah SMAN 8 Tangerang. Ini waktu kita di Telaga Warna. Di sana itu ada kejadian TKP Monyet Telaga Warna Falling In Love. Koboy X3ME cuma bengong dan fokus akan peristiwa itu. Kejadian itu hanya terjadi beberapa  detik saja. 

Souljah Activity 2


Ini baru Souljah Activity. Ini diambil saat Car Free Day. Mungkin ini cuma ada di SMAN 8 Tangerang. Kejadian ini diambil saat kita lag istirahat. Saat itu kita bebas dan liat aja di kiri foto, ada Bioskop Mini loh. hahahahaha.

Souljah Activity


Beranjak kelas sebelas gua memilih jurusan IPS. Tepatnya gua masuk kelas 11 IPS 2. Kelas Sebelas di SMAN 8 Tangerang. Gua berhasil buat nama panggilan buat kelas 11 ini. Tadinya ada ide Romusha yaitu Rombongan IPS 2. Ada lagi Elcity, Eleven Sociallitiy. Ga cuma itu tadinya gua mau ngusulin Synthesizer, kalo ga salah kepanjangannya Social Young Therapy Economic Singing and Energetic. Cuma katanya berat di nama. Yaudah tanpa sengaja gua nyeplos "Souljah aja deh, Sosial Dua Aja", tanpa dikira itu malah disetujuin. Ya apa mau dikata, jadi deh itu. hehehehe dan inilah foto Warga Souljah.  

Kabar X3ME


Ini itu kawan-kawan sekelas yang dulu ada di kelas sepuluh waktu di SMAN 8 Tangerang. sebenarnya ada kurang 2 orang, namanya Akhmal dan Kokoh. Mereka ga bisa ikut karena ada masalah. Dan yang fotoin kita namanya Ketut, karena dia kameramen jadi ga dapet pose deh. Kita punya panggilan namanya Koboy X3ME.

Delta Flash News


hahahahahaha ini foto gua sama Letkol. Emang di sekolah gua yang namanya SMAN 8 Tangerang itu dia paling ditakutin. Bagaikan Leluwe Pasar (Setan Pasar). Tapi kalo Sahabat Con-Blog kenal dia di luar sekolah, dia itu 180 derajat bedanya sama di sekolah. Di sekolah dia selalu ngadain razia. Contohnya gua sendiri yang selalu ketangkep sama dia soal rambut. Ini foto waktu gua sama temen sekelas liburan di puncak. Di Puncak Pass ini TKP-nya.

Arsenal News 2


Ini mungkin bisa jadi taktik atau strategi buat Arsenal dan juga buat Futsal SMAN 8 Tangerang semoga ini bisa berguna buat kalian.



Arsenal News


Oh iya, gua sebenernya fans berat Arsenal. mungkin kawan-kawan di SMAN 8 Tangerang bisa melihat pergerakan Per Mertesacker si palang pintu Arsenal waktu lawan Aston Villa di musim ini. 


Ini grafiknya------>

Con-Blog Flash

Kali ini kalian harus melihat website ini. SMAN 8 Tanngerang

Minggu, 25 November 2012

Long-long time

Gua ga tau mau posting apa? tapi gua berkesan sama SMA 8 Tangerang saat masuk Kelas X.3 dan XI IPS 2



Nah, ini kelas X.3 yang Super Rame dan Gaib anak-anaknya


Nah, sekarang lebaran baru aja berlalu. dan gua belum sempat berfoto ria sama anak-anak XI IPS 2. Mungkin gua bisa menyatukan kelas itu biar kompak dan jadi yang the best. hehehehe 

Ada satu lagi penyakit kelas gua yang belum ada obatnya. "Tak kenal maka tak sayang" cuma itu pepatah yang gua tau, walaupun orang lain bilang "apalah artinya nama". iya juga sih, cuma karena katanya SMA adalah masa-masa yang paling indah gua mau buat kenangan yang tak terlupakan seperti buat Nama atau panggilan kelas, Such as X.3 Nick-nya X3ME. Namun, di XI IPS 2 gua udah usulin berbagai macam contoh nama, dan keputusan belum diambil. ya segitu dulu lah nanti lagi lanjut! uadah jam 5 pagi, gua mau berbenah diri. Cuma mau bilang ini -------> SMA Negeri 8 Tangerang See ya. 

Sekolahku SMAN 8 Tangerang

Di sekolah SMAN 8 Tangerang aku dapet banyak teman! seneng banget. kelakuannya caur-caur dan bisa diajak gila. banyak kesenangan kita habiskan bersama. Seperti Nonton bareng, buka bersama, ngadu futsal, samapi keisengan yang danggap bukan umurnya lagi lah. hahahaha sekian dulu deh

Visi dan Misi SMA Negeri 8 Tangerang


Visi
 ”Unggul dalam prestasi akademik dan non akademik yang berlandaskan Iman dan Taqwa, dalam menghadapi Era Globalisasi”
  Misi
  1. Mewujudkan pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang beriman, bertaqwa, cerdas, terampil, kompetitif, dan mampu menjawab tantangan global.
  2. Mewujudkan kolaborasi kurikulum KTSP dengan kurikulum dari negara – negara maju (OECD).
  3. Mewujudkan pelaksanaan KBM bilingual dalam seluruh mata pelajaran.
  4. Mewujudkan pembelajaran dan manajemen sekolah yang aktif,kreatif,inovatif,efektif,dan menyenangkan dengan menggunakan ICT.
  5. Mewujudkan pengembangan SDM tenaga pendidik yang berkualitas dan bertaraf internasional, minimal S2 dan dapat berbahasa Inggris.
  6. Terpenuhinya sarana dan prasarana  sekolah yang bertaraf Internasional.
  7. Pemerataan kesempatan bagi peserta didik berprestasi yang tidak mampu .
  8. Meningkatkan peran serta tenaga pendidik dan peserta didik dalam kompetisi akademik dan non akademik ditingkat Nasional dan Internasional.SMA Negeri 8 Tangerang

Jumat, 14 September 2012

Curhat Con-Blog

ok back to normal. memang hari ini weekend, tapi namanya sebagai siswa pasti banyak tugas. di SMA Negeri 8 Tangerang kita diajarkan agar terbiasa sibuk akan tugas, agar ga kaget saat di dunia perkuliahan. ya, mungkin dengan cara ini gua bisa mengeluarkan rasa penat. OK thanks ya Bravo Minati! Minati in here.

Jumat, 07 September 2012

Sekilas Con-Blog 1.0 edisi Liga Pusel

ya balik lagi nih! udah sore aja ya? hahaha....

hari ini udah kayak orang beler gua, pertama ijin LDK buat ikut Liga Pusel di SMA Negeri 8 Tangerang, pakai baju bola lagi! Kan edan! hehehe dan makasih banget buat panitia LDK karena udah ijinin gua sama Wahyu. awalnya siang entu ane grogi. tapi karena support dan doa jadi lega rasanya. cuaca emang hangat-hangat tokai ayam, tapi segerlah buat pertandingan. Ga sia-sia udah beli baju sampe hampir kecelakaan, ya namanya juga remaja. babak pertama memang kelas XI IPS 2 lagi nyari skor. dan untungnya kita bisa kendalikan permainan. pertandingan sengit sampai skor 11-3 atas X.9. Pencetak golnya adalah Ari (2), Harry (2), Heru/saya (2), Dirga, (2), Fikry (1), Adit (1), Wahyu (1). Walau Julian agak kurang percaya diri tapi gua rasa dia udah tunjukin yang bagus. oh iya! Sorry banget ya buat temen kelas yang ga dapet baju team, soalnya kita stock waktu itu cuma ada 20. Sekali lagi sorry ya! Thanks Minati

Kamis, 06 September 2012

Sekilas Con-Blog

oh iya gua mau kaasih tau tradisi SMA Negeri 8 Tangerang. Namanya Liga PUSEL, Liga Sepulang Sekolah. Ini udah tradisi dari angkatan 1-10 tahun ini. Dan kelas gua atau XI IPS 2 baru aja dapet kostum. hehehe seneng dan butuh perjuangan banget buat beli ini barang. gua harap kelas kita tembus juara 1, biar ada kenangan terindahnya. hehhehe ok bye! Salam Minati

Cerpen


   oke kali ini gua mau sedikit berbagi cerpen buat kalian. Semoga bermanfaat ya!



Temanku Semangatku



Saat itu aku masih duduk dikelas 4 SD. Aku sangatingin main bersama kawan-kawanku di rumah, namun itu masih jam di mana belajar masih berlangsung. Bell berbunyi keras tanda pulang sudah dipersilahkan. Aku pun dengan tergesa-gesa pulang agar sampai kerumah dengan cepat.
                Ega dan Mace sudah sudah bersalin pakaian. Mereka sudah persiapkan gundu untuk bermain. Sambil mengarah ke lapangan kita tidak lupa mengajak Daru.
                Maghrib hampir tiba. Lalu kami jajan teh sisri. Segar dan nikmat sekali! Dan akhirnya kami bergegas pulang.
                Tidak terasa sudah hari Jumat. Kami telah sepakat untuk bermain bola di lapangan. Tidak diduga anak-anak Danau Toba datang ke tempat kami. Tanpa basa-basi ia langsung mengajak kami untuk adu sepak bola. Anak Danau Toba memang sangat dikenal anak yang bande dan tukang berkelahi. Dengan belagunya ia berkata “ Kalau kalian pada kalah jangan harap kalo lu semua bisa main di sini lagi! Sabtu jam 11.00 kita mulai tandingnya.”. Mace sangat takut dan cemas, namun Ega berkata “ sudahlah kenapa lu pada ga ain bareng aja sih?”. Namun mereka semua langsung saja pergi tanpa menghiraukannya. Daru masih tampak semangat walau mukanya tak bisa menimpan ketakutan.
Pulang sekolah sudah tiba tepat pada jam 11.00. Pertandingan di mulai. Memang tim kami sudah unggul 3 angka, namun anak-anak Danau Toba masih terus menghalalkan segala cara agar bisa menang.
                “ Bangun! Kenapa itu dengkul lu?” tanyaku dengan heran. “ Bisalah, ayo main!” jawab Daru sambil menahan perih. Memang Daru sudah di ujung batas jadi, kami terus memaksakan keadaannya.
                Karena sangat licik sampai-sampai aku di jegal tulang keringnya. Tanpa kata-kata langsung ku lotak kepalanya sampai hampir berkelahi. Untung saja Ega dan Mace langsung meleraiku. Walau emosi sudah lewat dari batas tapi kawan-kawanku ini terus memberi semangat agar tetap sportif. Di menit terakhir Mace menerima umpan Daru yang akhirnya membuahkan sundulan yang menembus gawang. Skor menunjukan 20-21. Senang dan bangga langsung kami luapkan. Anak Danau Toba sangat malu akan perkataanya. Sakit, perih,  dan luka memang masih ada. Namun, kami memaafkan mereka. Kami senang karena lapangan kami tidak direbut oleh mereka. Namun Daru berkata “kalian boleh kok main bareng di sini.”. tapi Mereka langsung saja pergi. Namun kami dengan kompak berkata bahwa Lapangan kami adalah Lapangan bersama. Senyum semangat tetap ada di kita. Lalu kami pulang ke rumah untung mandi sore.

ya sekian, mungkin itu yang bisa gua kasih Buat SMA Negeri 8 Tangerang. Bye!

Senin, 03 September 2012

Tony Adams "Heroes Together"


  •  ARSENAL CAREER
  • 1983 - 2002
  • STARTS
  • 663
  • GOALS
  • 48
 Fourteen years as captain, 669 appearances and 10 major trophies, including League titles in three different decades. It's no surprise that 'Mr. Arsenal' himself is regarded as one of the Gunners' greatest ever players.
Adams was the ultimate one-club man - an increasing rarity in modern football - and a rock at the heart of Arsenal's defence. He thrived as the leader of the famous Back Four, developing an instinctive understanding with his centre-back partner Steve Bould and full-backs Lee Dixon and Nigel Winterburn. On an individual level, it's hard to think of a more committed, more gutsy and more inspirational footballer in Arsenal's history.
George Graham called him "my colossus"; Arsène Wenger described him as a "professor of defence". They were both right. Technically, Adams was a supreme defender - the timing of his tackles, his reading of the game and his aerial ability made him an awesome opponent. Add to that his insatiable appetite for a battle, his mental and physical resilience, his desire and, of course, his leadership, and it's easy to see why Adams was a hero to the Highbury faithful.
It was clear that Adams was a bit special from the moment he signed for Arsenal as a schoolboy in 1980. Three years later he made his debut against Sunderland, four weeks after his 17th birthday. It was hardly an auspicious start - Adams was partly to blame for a 2-1 home defeat - but he soon found his feet at the top level.
Eight months after winning his first medal at the 1987 Littlewoods Cup Final, Adams became Arsenal's youngest ever skipper at the age of 21. It was a position he would hold until his retirement but, in those early days of captaincy, Adams had to endure plenty of stick. The Daily Mirror famously depicted Adams with donkey ears the morning after he scored at both ends in Arsenal's 1-1 draw at Manchester United. Opposition fans soon latched on.
Adams' response was simple - he just pointed at his growing stack of medals. Eight weeks after his Old Trafford experience, the Arsenal captain led his team to the title on that famous night at Anfield. Two years later he had his hands on the same trophy and a domestic Cup Double would follow in 1993. The taunts continued - a spell in prison from December 1990 fuelled the fire - but Adams always seemed to have the last laugh.
He scored 48 goals during his Arsenal career and plenty of vital ones. The header which beat Tottenham at Wembley in 1993 will live long in the memory and another huge leap accounted for Torino in the Cup Winners' Cup Quarter-Final a year later. Adams was arguably at his peak during that European campaign. With David Seaman behind him and Bould alongside him, Adams and Arsenal were inpenetrable at times. Parma found that out in May 1994 as Adams lifted his first European trophy after a defensive masterclass.
By 1996 Adams was the England captain too but that year was dominated by revelations of his alcoholism. It proved a turning point on and off the pitch. Away from the action Adams matured and showed great dignity. On the field, the arrival of Wenger was perfectly timed. The Frenchman's focus on diet and preparation helped Adams fend off his old habits while Wenger's footballing ethos allowed the Arsenal skipper to express himself more on the pitch.
Whereas Graham had favoured a more direct style, Wenger encouraged Adams to be more expansive. He flourished, showing more poise in possession, initiating attacks from the back and even getting forward when he could. That approach manifested itself most emphatically on the final day of the 1997/98 season when Adams, put through by Bould (of all people), rifled a shot into the corner to put the top hat and tails on another title. Adams' celebration in front of an adoring North Bank remains one of the iconic moments in Arsenal's rich history. The FA Cup - and the Double - duly followed.
Now in his 30s, Adams was increasingly hampered by injuries but, like so many Arsenal greats, he managed to go out on a high note. In Adams' case it was another Double, this time in 2002, clinched in style with a win at Old Trafford. Would the Adams of old have been part of that triumphant squad? Perhaps not, but the great man's final flourish was just reward for turning his life around six years earlier. This is news for SMA Negeri 8 Tangerang

Cliff Bastin "Heroes Together"


Fading memories, or simply the youth of voters, means that polls to determine football's 'greatest' can easily be skewed towards the modern game. However, some players transcend those boundaries - and Cliff Bastin is among them.
His heyday was the 1930s but, nearly 80 years on, Bastin is still remembered with affection and still commands respect from fans of all ages. Hence his position at No 18 when Arsenal.com ran its Gunners' Greatest Players poll in the summer of 2008.
Of course, Bastin's name registered with fans who started watching Arsenal as recently as 1997 because it was in September of that year when Ian Wright eclipsed the great man's goalscoring record for the Club. Thierry Henry, of course, has since pushed Bastin down to third place in that illustrious chart.
Nonetheless, Bastin's haul of 178 goals in 395 games is a remarkable tally, particularly for a player who operated as an 'outside left' in Herbert Chapman's all-conquering side.
Alex James to Bastin to the back of the net was so often the route to glory for that legendary team thanks to Chapman's innovative tactics. While other sides relied on wingers to provide goals for their centre forward, Arsenal's wingers cut in from the flanks to latch onto a regular supply of through-balls from Scottish international James. No one profited more than Bastin.
His scoring record certainly vindicated Chapman's decision to sign Bastin when he was just a teenager. The Arsenal manager spotted him playing for Exeter City and, although the 17-year-old had played just 17 times for the Devon club, Chapman was so impressed he signed him at the end of the 1928/29 season.
'Boy' Bastin played the rest of his career at Highbury. He made 21 appearances in his first season - ending that campaign with an FA Cup winner's medal - and was soon a regular fixture in the side.
The honours flowed. By the age of 19 Bastin had won a League title, the FA Cup and an England cap, making him the youngest player to achieve that particular hat-trick. In total he scooped five League titles with Arsenal and added a second FA Cup triumph in 1936.
The arrival of centre forward Ted Drake in March 1934 forced Bastin to adapt his game and position. While Drake scored the lion's share of Arsenal goals, injuries to James meant Bastin assumed the role of creator. However, he still scored 17 goals in the 1935/36 campaign.
He was back in his favourite position of outside left and contributed 17 goals in another title season in 1937/38 and, as he reached his mid-20s, Bastin's best years still seemed to be ahead of him.
It was not to be. Injuries sidelined Bastin for much of the following campaign before the outbreak of the Second World War in 1939 cut short his glittering career. The conflict surely cost Bastin further honours and - quite possibly - a goals tally than even Henry and Wright might have struggled to match. I hope this news can be useful for SMA Negeri 8 Tangerang